Resiko Jangka Pajang yang Bisa Terjadi Pada Tumbuh Kembang Bayi Prematur


Tumbuh kembang bayi yang satu dengan lainnya memang terkadang terjadi kemiripan. Namun sejatinya sangat berbeda-beda antara anak satu dengan lainnya, sehingga tidak bisa disamakan. Terlebih untuk tumbuh kembang bayi yang lahir secara prematur. Karena bayi prematur merupakan bayi yang lahir dengan waktu yang lebih cepat dari seharusnya. Dikatakan prematur jika lahir dengan waktu kurang dari 36 minggu. Bayi prematur memerlukan perhatian dan perawatan khusus agar bisa meningkatkan kualitas kesehatannya sehingga mampu tumbuh dengan normal.

 

Siklus tumbuh kembang anak sehat yang lahir normal dibandingkan dengan yang prematur tentu memiliki perbedaan. Untuk tumbuh kembang bayi prematur, dokter umumnya memberikan saran untuk menyesuaikan dengan usia si bayi. Penyesuaian dilakukan dengan cara menghitung jarak dari usia kelahiran dengan hari perkiraan seharusnya lahir, kemudian kurangi usia bayi dengan angka yang didapat tadi. Sebagai contoh, jika bayi berusia 4 bulan yang lahir 8 minggu lebih awal. Maka tumbuh kembangnya disesuaikan dengan usia bayi 4 bulan dikurangi 8 minggu. Maka tumbuh kembang disesuaikan dengan usia bayi yang sebenarnya, yaitu 2 bulan.

 

Perkembangan bayi prematur memang perlu perhatian yang ekstra. Karena tak sedikit bayi prematur yang lahir dengan organ yang belum bekerja dengan sempurna. Sehingga penanganan ahli medis di awal-awal kelahiran sangat diperlukan. Bagi orang tua yang memiliki bayi prematur harus lebih waspada. Karena ada beberapa resiko yang mengganggu tumbuh kembang jangka panjang yang bisa menimpa bayi prematur, seperti gangguan pendengaran serta penglihatan, perilaku dan psikomotorik, kemampuan berbahasa, perkembangan emosionalnya, dan juga kemampuan kognitifnya. Untuk itu, jika menemukan suatu kejanggalan sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahlinya.